Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 16:44:46【Sehat】869 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(19118)
Artikel Terkait
- Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan
- UNRWA: Stok pangan cukup penuhi kebutuhan warga Gaza hingga tiga bulan
- Jarang diketahui, ini deretan khasiat bawang putih bagi tubuh
- BI: Penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan meningkat
- Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal
- Satgas ngak temukan paparan Cs
- Wabup Lambar ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- DKI kemarin, kapal tenggelam hingga Pramono tolak atlet Israel
Resep Populer
Rekomendasi

Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal

Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari

Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional

Jangan dihindari! Ini 5 makanan pahit yang baik untuk kesehatan tubuh

Pohon depan Mal Slipi Jaya tumbang akibat dihantam truk molen

Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG

Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas

Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan